“Christmas” dengan “Xmas”? Kisah di balik Perbedaan

Posted: December 20, 2012 in Uncategorized

Karena bentar lagi natal, gw pingin ngebahas soal penggunaan istilah antara “Xmas” dengan “Christmas”..

Gw yakin bukan cuma gw aja yang dari dulu nanya apa sih bedanya istilah “Xmas” dengan “Christmas”? Meski di iklan2, drama2 TV, atau penyanyi rap berbaju kedodoran sering menulis “Christmas” sebagai “Xmas”, tapi tetep aja orang selalu mengartikan kedua istilah tersebut sebagai “Natal”

Namun begitu, dari berbagai sumber yg gw baca, ternyata perbedaan antara “Xmas” dengan “Christmas” jauh melampaui penyingkatan kata. Kalo dibilang “Xmas” dibuat supaya lebih gaul dan ringkas, salah banget. Beberapa agama sejak jaman Nabi malah udah tertulis “Xmas”. Bahkan beberapa kitab yang menceritakan soal umat Kristiani dan Jesus, menyebut “Christian” dengan “Xtian”. Maka salah banget kalo dibilang penggunaan huruf “X” pada “Xmas” dibuat pada masa modern, apalagi kalo disebut tujuan dari “X” itu buat ngilangin “Christ”-nya (atau bahkan disebut sebagai Anti-Christ!)

Image

Secara simbologis, huruf “X” dibaca “Cross” dalam bahasa Inggris. Ini merujuk pada penyalib-an Jesus Christ. Asal tau aja, “Christmas” sendiri berakar pada bahasa Inggris Kuno: “Cristes Maesse” yang berarti “Umat Christ”. Tapi kemudian tarik lagi akar kata “Christmas” ke bahasa Yunani Kuno: “Christoss” dan “Missa”.. Lah terus “X” dari “Xmas” mana?

Nah huruf “X” adalah huruf awal dari Bahasa Yunani, disebut “chi” dan di-pronounce sebagai “Kai”.. sesuai pronounce thdp Christ masa itu. Huruf “chi” dalam bahasa Yunani Kuno bentuknya bukan total “X”, tapi nyaris menyerupai salib namun agak miring. Dalam leksikon2 klasik, khususnya King James Bible, “Xmas” sendiri sudah jadi bagian dari penyebutan istilah. Maka salah kalo misal “Xmas” di-pronounce “Eks-mas”, tapi tetep “Christmas”.

Image

Tapi kemudian, dalam dunia yang kapitalistik dan penuh mitos2 yg nyari keuntungan, istilah “Xmas” digunakan u/ kepentingan2 komersial. Gak heran, semangat “Xmas” (Lebaran juga gitu) malah membuat orang2 jaman sekarang menjadikannya Life-Style, menggeser nilai2 budaya “Xmas” dari “Mendekatkan diri ke Tuhan” jadi “Tenggelam dalam Hutang”

Lah terus kenapa orang jaman Nabi pada make “X”? Inget ini: dulu teknik peng-copy-an buku itu pake tulis tangan. Tinta itu ditemukan di Cina, berarti kudu di-import, dan nulis itu di kulit Kambing, dan itu mahal. Maka orang2 jaman dulu terpaksa pake “X”.

Udeh segitu aje yg gw tau soal “Xmas” dengan “Christmas”.. anyway, gw Muslim tapi gw suka nilai2 dari Christmas! Happy Christmas and New Year, people!

Leave a comment